23 Desember
Sekelompok anarkis anti-kolonial otonom meredekorasi Neue Galerie di 5th Avenue (NYC) menggunakan cat merah darah, karena bentuk dukungan langsung mereka (Neue Galerie) terhadap IDF dan keterkaitannya dengan perusahaan senjata Israel, Elbit Systems.
Menanggapi seruan dari Betlehem untuk tidak merayakan genosida dan pada salah satu hari terbesar dalam setahun untuk konsumerisme kapitalis, sekelompok anarkis anti-kolonial otonom menargetkan Neue Galerie di 5th Avenue (New York City) atas dukungan langsungnya terhadap IOF dan keterkaitannya dengan Elbit Systems. Para aktivis mengecat tembok depan dan pintu masuk dengan cat setebal dan semerah darah.
Mereka juga menempelkan selebaran yang menggambarkan tabung lipstik merah yang ditumpangkan di atas meriam tank militer. Melalui intervensi ini, bagian depan Neue Galerie dibuat sesuai dengan bagian dalamnya. Seperti kebanyakan institusi kultural di pusat imperial, museum swasta ini berkolusi dengan mesin perang kolonial melalui genosida dengan cara pencucian-seni. Ronald S. Lauder adalah presiden Neue Galerie dan pewaris kekayaan Esteé Lauder. Ia juga merupakan presiden World Jewish Congress, dan karena itulah ia mendeklarasikan, pada tanggal 7 Oktober, bahwa sangat penting, “Untuk mendukung keberhasilan IDF dan negara Israel.” Dukungannya terhadap genosida Palestina yang sedang berlangsung sangat jelas.
CEO dari Estée Lauder, Fabrizio Freda, duduk di Board of Blackrock, yang merupakan investor terbesar di bidang manufaktur persenjataan di dunia dan memiliki sebagian besar saham di Elbit Technology.
Elbit menjadikan warga Palestina sebagai subjek uji coba teknologi senjata eksperimentalnya, dan dengan demikian ia telah dijadikan target aksi langsung di berbagai penjuru dunia. Para aktivis otonom yang berani ini percaya akan pembebasan Palestina dan diakhirinya negara apartheid Israel.
Aksi mereka mengingatkan kita pada nasihat Juliano Mer Khamis, pendiri Freedom Theatre di Jenin, yang mengatakan bahwa Intifada Ketiga akan menjadi Intifada kultural. Kami bergabung dengan mereka dalam seruan ini: PANJANG UMUR INTIFADA!
22 Desember
Sebuah gerai Chanel & Starbucks diredekorasi dan karya seni pro-Palestina ditempatkan di jalan-jalan SoHo, Manhattan.
Masyarakat Yahudi di New York: “Masyarakat kami digunakan sebagai pion dalam perang untuk meraih kekaisaran. Amerika Serikat tidak pernah peduli dengan kami. Zionisme menjadikan tak seorang pun merasa aman. Bebaskan Palestina sekarang juga.”
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menentang genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
“Pencurian bukanlah nilai-nilai Yahudi
Kekejaman bukanlah nilai-nilai Yahudi
Pembunuhan bukanlah nilai-nilai Yahudi
Yang ada hanyalah keberanian
Yang ada hanyalah solidaritas
Yang ada hanyalah resistansi
Akhiri okupasi.”
“Masyarakat Yahudi di New York!
Dari Warsawa hingga ke Gaza
Ghetto tetaplah ghetto
18.000 orang tewas
25.000 anak menjadi yatim piatu.”
18 Desember
Jendela-jendela di pusat perekrutan Angkatan Laut dipecahkan dan trotoarnya diredekorasi seperti foto-foto yang dikirim secara anonim disertai pesan berikut:
“Kami membenci negara brengsek ini dan mesin perang imperialis yang memberinya daya, sehingga kami membalas dengan mengacaukan mereka. Runtuhlah bersama kekaisaran! Bebaskan Palestina!”