Untuk menyabotase kehidupan sehari-hari yang absurd dan opresif yang dipaksakan oleh sistem kapital kepada kita serta menolak proposal pasif demokrasi sosial dalam menghadapi kebutuhan kelas tertindas, hari ini kami memposisikan diri kami sebagai kaum anarkis yang swa-organisir, yang percaya pada kooperativisme, mutual aid, mutualisme, insureksi bersenjata, dan perang sosial.
Melalui ide-ide ini, pemikiran kami tercipta, berusaha menciptakan jaringan dan cara-cara baru dalam berelasi untuk menggantikan piramida hierarkis yang telah menindas kita sepanjang sejarah.
Piramida-piramida yang telah memecah belah kita ini memiliki penyebab yang jelas, di mana selain partisipasi para pebisnis dan negara bagian Chili, kita juga tidak boleh melupakan partai-partai politik serta organisasi-organisasi pseudo-revolusioner yang telah membuat kelas tertindas tetap tunduk pada sistem ini. P.C, P.S, P.P.D, R.D, C.S, dan lain-lain. Juga mereka yang secara historis menahan massa tertindas untuk memberontak melawan sistem ini, dengan alasan membiarkan mereka memerintah dengan damai sehingga mereka dapat memerintah untuk masyarakat, ditambah dengan koalisi dan pemuda militan yang berbahaya. Dan organisasi-organisasi seperti GAP, SER, CEP, FAR, dan lainnya, telah membawa kita pada kebutaan konformis dari ilusi palsu tentang perjuangan melawan mereka yang menindas kita, membawa kekuatan massa pada perjuangan ego untuk melihat siapa yang lebih revolusioner.
Kami sangat percaya pada kekuatan kelas yang tertindas, kekuatan yang akan membawa kita untuk mengubah semua kekacauan yang ada di sekitar kita. Hal-hal buruk yang ada di sekitar kita ini menjadi semakin nyata melalui undang-undang yang mengkriminalisasi perjuangan. Contoh yang jelas adalah undang-undang anti-okupasi, yang menghilangkan kemungkinan untuk memperjuangkan ruang untuk hidup dan menciptakan relasi komunitas, melemparkan kita ke dalam bisnis real estat dan gelembungnya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Undang-undang pemicu-bahagia, yang memberdayakan bajingan polisi untuk membunuh saudara-saudari kita yang memobilisasi, ingatlah bahwa kurang dari sebulan yang lalu mereka membunuh dua saudara-saudari kita di Rio dan babi-babi menikmati kekebalan hukum berkat jaminan perlindungan yang diberikan kepada mereka oleh masyarakat punitivis yang kita tinggali.
Karena alasan-alasan inilah, penindasan yang diderita selama bertahun-tahun dan perlakuan terhadap barang dagangan yang kami alami, kami menyerukan sabotase terhadap kehidupan sehari-hari di kota yang kotor ini. Semoga sabotase ini terlihat di sekolah-sekolah, sehingga mereka berhenti menjadi entitas yang opresif, dan kita sebagai guru, berhenti menjadi otoritas, semoga sabotase ini terlihat di tempat kerja, di mana para bos yang akan menderita kerugian dan bukan pekerjanya, semoga sabotase ini terlihat di jalan-jalan, menyerang polisi serta milisi, karena mereka adalah kelas tertindas yang tega menangkap, memukuli, menyiksa, dan membunuh tetangganya sendiri hanya demi beberapa keping koin.
Seruannya adalah untuk mengorganisir, bertindak, serta menyerang realitas opresif yang ada di sekitar kita, untuk mengobarkan perang sosial dan memposisikan diri kita di jalur disrupsi. Jangan berikan apa yang mereka inginkan, jangan berikan kepasifan kita kepada mereka. Biarkan mereka menerima satu-dua, tendangan, tusukan, dan peluru, jangan membalikkan pipi yang lain, karena tanpa harapan kita menunggu untuk menyesuaikan keseimbangan yang menguntungkan kita, agar mereka menumpahkan darah serta air mata dan bukannya orang-orang yang memberontak yang berusaha mengubah cara hidup yang eksis saat ini.
Via: Act for Freedom Now!