Empat Persembahan
Dengan hati yang hancur, penuh amarah, namun penuh harapan, kami memulai serangkaian aksi di berbagai kota di Bay Area sebagai bentuk solidaritas tanpa syarat untuk Palestina. Kami menyerang empat target, satu target keuangan, satu militer, satu korporasi, dan satu teknologi:
1.) Di bawah pengawasan keamanan gedung Transamerica di seberang jalan, kami menghancurkan jendela HSBC karena mereka menjalin relasi bisnis dengan lebih dari selusin perusahaan yang menjual senjata dan teknologi kepada militer Israel.
2.) Dengan personil yang masih berada di dalam, kami menghancurkan jendela-jendela kantor perekrutan militer AS karena AS adalah sumber utama dukungan militer Israel.
3.) Kami menghancurkan jendela-jendela Starbucks karena penindasan mereka terhadap serikat pekerja pro-Palestina.
4.) Dengan menyelinap melewati keamanan mereka, kami menyiram 8 mobil Cruise dengan cat merah karena merupakan anak perusahaan General Motors, yang memiliki kantor di Israel dan berinvestasi di Mobileye, sebuah perusahaan teknologi surveilans mobil swa-kemudi asal Israel.
Serangan-serangan ini juga merupakan kelanjutan dari balas dendam kami yang sedang berlangsung untuk Banko Brown, sebagai solidaritas terhadap Sean “Tucan” Monterrosa dan Tortuguita, dan sebagai tanggapan terhadap seruan dari kawan-kawan Filipino/a/x yang meminta para anarkis di Amerika Serikat untuk mengenang Jennifer “Ganda” Laude.
Sebagai Muslim
Atas nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ketika saudara-saudara kita, saudari-saudari kita, semua saudara spiritual kita di Gaza memeluk erat keluarga mereka dan menunggu kesyahidan, kami menolak untuk berdiam diri lebih lama lagi. Kami akan mengambil isyarat dari kelompok-kelompok perlawanan Palestina yang berani dan dinamis. Organisasi-organisasi advokasi Amerika yang kaku, liberal, yang berusaha mengendalikan dan memediasi kemarahan revolusioner tidak akan memfasilitasi aksi-aksi yang dibutuhkan saat ini. Jika serangan 7 Oktober mengajarkan kita sesuatu, maka keberanian, kecerdikan, komitmen untuk menyerang, dan pengorganisiran lintas kecenderungan politik adalah bagaimana kita akan menang.
Kami menolak untuk berjalan dengan buta menempuh rute pawai yang sama dengan yang diizinkan, kami menolak untuk meneriakkan chant hampa yang sama dan menggulirkan video-video anak-anak yang sekarat. “Long Live the Intifada” berarti menghidupkannya di kota-kota kita sendiri, sekarang juga. Solidaritas Internasional berarti menggerogoti Amerikkka dari dalam.
Perlawanan Palestina tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang dipertaruhkan. Kita harus menunjukkan melalui tindakan bahwa kita juga tahu. Untuk setiap peningkatan penindasan di Palestina, harus ada dampak yang sesuai bagi negara-negara penjajah. Musuh-musuh kita harus dibuat berdarah-darah untuk setiap bom, setiap peluru, dan setiap martir. Kita harus menunjukkan kepada Amerika Serikat bahwa jika mereka akan mengeskalasi perlawanan di Palestina, maka akan ada perlawanan lain yang akan mengeskalasi perlawanan mereka di dalam negeri. Kita harus mengartikulasikan politik revolusioner kita melalui bahasa-bahasa yang merupakan bahasa asli kita. Seperti yang dikatakan oleh saudara-saudara kita di Lion’s Den, “Pembicaraan setelah pukul 11:00 [pada malam serangan pertama] hanya untuk takbir dan peluru”.
Kami adalah pemerhati yang paling keras terhadap kaum kami, kami adalah kaum terjajah yang penuh dendam dan kaum yang lapar yang terampas, kami adalah apa yang dicuri yang harus mencuri kembali, kami adalah para penolak sekuler, hamba-hamba Allah yang tidak tunduk kepada apa pun kecuali kepadaNya, dan kami semua berkomitmen untuk menyerang.
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebagai Yahudi
Tikkum Olam, praktik inti Yahudi untuk “menyembuhkan dunia” mengakui bahwa bantuan sejati, keadilan sejati terjadi ketika kita bekerja untuk menghilangkan distingsi antara yang dibantu dan yang membantu. Inilah saatnya untuk bangun. Inilah saatnya untuk menyembuhkan diri kita sendiri dan dunia. Kita harus secara militan menentang genosida dan pendudukan, kita harus bertindak.
Biarkan Palestina memerdekakan kita. Kita tidak memerdekakan mereka. Pembebasan mereka ada di tangan mereka yang berkompeten dan jika kita sadar dan militan, mungkin kita bisa terinspirasi oleh tindakan berani saudara-saudara kita di Palestina untuk memerdekakan diri kita sendiri.
Seperti yang kita bahas dalam kitab Mishna, setiap kehidupan sama berharganya dengan alam semesta secara keseluruhan. Untuk itu, kita memiliki tanggung jawab etis untuk tidak hanya melanggar salah satu dari 613 perintah untuk menyelamatkan nyawa, tetapi juga hukum negara atau konvensi masyarakat. Waktunya sekarang, setiap saat kita menunggu jiwa yang cemerlang dan tangguh dipadamkan. Kita harus memiliki kemandirian dan keberanian untuk bertanya pada diri sendiri, apa yang dapat saya lakukan sekarang?
Perjuangan ke Depan
Seperti biasa, perjuangan ini akan dipimpin oleh orang-orang yang terjajah. Sungguh menjijikkan bahwa banyak kaum radikal Barat menanggapi genosida kolonial dengan setengah solidaritas yang rapuh. Anarkisme sekuler dan Islamofobia yang tertanam di dalamnya telah mengakibatkan malasnya kritik terhadap faksi-faksi individu dalam front persatuan (yang mencakup kelompok-kelompok anarkis dan komunis) terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mempertahankan eksistensi.
Perspektif yang dibatasi oleh dogmatisme ideologis yang kaku akan kesulitan untuk menavigasi lanskap politik yang kompleks, kontradiksi, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang diperkuat oleh tantangan global yang terus meningkat terhadap hegemoni Barat yang sedang memasuki spiral kematian yang tak terelakkan. Banyak kawan-kawan akan terus menemukan diri mereka dalam keselarasan politik dengan kepentingan Barat dan kulit putih.
Kita yang terjajah seharusnya tidak menyerah pada ketaksepahaman, tetapi tanggapan-tanggapan terhadap Palestina ini menunjukkan kepada kita bahwa kita akan ditinggalkan oleh beberapa kawan ketika solidaritas menjadi hal yang paling penting. Tidak semua orang akan bergabung dengan kita dalam menghancurkan dunia Barat dan mengakhiri kekejaman tanpa henti yang bergema dari generasi ke generasi. Pengkhianatan ini akan menyakitkan, tetapi kita harus terus maju. Kita harus mendefinisikan sendiri seperti apa anarki non-Barat itu, dan pendahulu kita yang anti-kolonial dan anti-imperialis akan memandu kita. Kita tahu waktunya dan kita akan menang.
Panggilan
Kami memanggil semua orang untuk mengorganisir diri untuk menyerang. Anarkis, komunis, Muslim, Yahudi, semua kaum radikal di AS: ada genosida yang sedang terjadi, dan perjuangan dekolonial aktif yang merupakan satu-satunya hal yang dapat memperlambat genosida tersebut. Sekaranglah saatnya untuk menganggap serius tugas disrupsi dan serangan dari dalam perut binatang buas. Jika organisasi di atas-tanah membatasi taktik yang Anda miliki, bertindaklah di luar itu. Target ada banyak dan ada di sekitar kita. Kaum kapitalis termotivasi oleh logika kapitalis, kita harus membuatnya terlalu mahal bagi mereka yang ingin melakukan genosida dan pendudukan. Segala sesuatu yang tidak berupa serangan dan disrupsi material terhadap sistem-sistem yang terlibat dalam Zionisme adalah pengkhianatan terhadap solidaritas.
Persetan dengan Israel, Zionisme, Amerika, Barat, dan para kontra-insurgen radlib lokal.
Runtuhnya hegemoni Barat sudah di depan mata, dan kami menyambutnya. Kami melihat perang suci dekolonial revolusioner, dan kami merayakannya.
Palestina akan terbebas. Banko Brown selamanya. Tucan selamanya. Tortuguita selamanya. Ganda selamanya. Martir tidak pernah mati.
Muslim, Yahudi, queer, trans, dan kawan-kawan spiritual, untuk anarki, untuk komunisme, untuk semua serangan itu.
– BRB // Bay Rage Brigade // Be Right Back
Via: Abolition Media