Setelah berminggu-minggu penginvasian militer dan pengeboman secara indiskriminasi terhadap Gaza, meratakan rumah, rumah sakit, dan sekolah, korban jiwa telah mencapai lebih dari 18.800 orang – 8000 di antaranya adalah anak-anak – dan lebih dari 51.000 orang mengalami luka-luka.
Pengeboman yang disertai dengan blokade Israel yang sedang berlangsung telah menciptakan bencana kemanusiaan yang menyebabkan ratusan ribu warga Gaza mengungsi dengan sedikit atau bahkan tidak ada akses terhadap makanan, air bersih, dan perawatan medis. Serangan genosida tersebut juga mengambil bentuk penindasan yang semakin intensif terhadap warga Palestina baik di Gaza maupun di West Bank – penangkapan massal, serangan militer yang tertarget, dan eskalasi kekerasan pemukim. Kita semua sadar bahwa perang yang dilancarkan oleh Israel ini sebagian besar disebabkan oleh senjata dan perlengkapan yang dipasok oleh Amerika Serikat beserta sekutunya. Sebagai anarkis yang tinggal di belakang garis musuh, kami menolak untuk berdiam diri menyaksikan genosida lain terjadi di depan mata kami.
Maka dari itu, pada dini hari tanggal 11/12, sebuah kebakaran melalap dealer Mercedes-Benz di pusat kota Portland. Kobaran api menghancurkan sebuah van pengiriman dan membakar bagian luar garasi ‘suku cadang grosir’ mereka di SW Market St. Hal ini dilakukan sebagai tindakan sabotase ekonomi terhadap korporasi yang memproduksi kendaraan militer untuk Israel Defence Forces yang mengambil profit dari perampasan serta pendudukan Palestina.
Selain menjual mobil mewah, Mercedes-Benz juga memproduksi persenjataan perang – dalam bentuk kendaraan infanteri-ringan – untuk militer di seluruh dunia. Keterkaitannya dengan Israel, Mercedes-Benz telah bermitra dengan kontraktor militer yang berbasis di Israel, Plasan, untuk mengembangkan kendaraan infanteri-ringan. Plasan Hyrax – yang mempergunakan sasis Mercedes-Benz G-wagon – dikembangkan untuk menggantikan armada kendaraan patroli ‘David’ IDF yang sudah usang. Pada tahun 2019, Hyrax telah disertifikasi untuk digunakan oleh IDF.
Di masa lalu, perusahaan saudaranya, Daimler Trucks dan anak perusahaannya – di mana Mercedes-Benz memiliki 30% saham – telah memasok kendaraan transportasi ke IDF. Baru-baru ini, pada tahun 2020, Daimler Trucks memperoleh kontrak untuk memasok bus ke perusahaan yang berbasis di Israel, Egged, sebagai transportasi bus lintas-kota. Egged menyediakan transportasi penghubung antar kawasan pemukiman Israel di teritori Palestina yang diduduki. Bus-bus Egged mempergunakan jalan yang terlarang bagi warga Palestina dan mengoperasikan bus-busnya secara tersegregasi. Sistem apartheid yang rasis ini merupakan aspek penting dari proyek kolonial pemukim Israel, yang dibangun di atas penggusuran dan perendahan warga Palestina.
Dalam konteks perlawanan yang lebih luas di seluruh dunia terhadap perang dan militerisme – mulai dari partisan anti-perang di Belarus dan Rusia yang menggelincirkan kereta kargo militer, hingga para pemuda Palestina di West Bank yang menghadang tank-tank Israel dengan ketapel dan batu – aksi ini merupakan kontribusi sederhana kami terhadap perjuangan tersebut.
Untuk solidaritas yang lebih berbahaya
– Sejumlah anarkis