Tindakan ini merupakan respons atas penundaan untuk merayakan Natal di Bethlehem dan seruan internasional untuk melakukan aksi pada malam pergantian tahun, sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Aksi tersebut terjadi di pusat wisata Athena. Di sekitarnya, gelas-gelas sampanye yang dipenuhi dengan ketidakpedulian dinikmati, sementara kobaran api kemarahan melalap pohon Natal palsu. Bagi mereka yang berprinsip, banyak pohon dan dekorasi musim ini gagal melambangkan Natal, tetapi lebih berfungsi sebagai pengingat akan kemanusiaan palsu dan individualisme kapitalistik yang memungkinkan orang-orang untuk ‘merayakannya’ sementara Zionis terus melanjutkan kampanye genosida mereka terhadap masyarakat Palestina di Gaza yang mengebom tempat kelahiran Yesus.
Tahun ini, satu-satunya cahaya terang di Gaza berasal dari rangkaian kilauan bom dan cahaya fosfor putih. Membaranya aksi di Athena, dimaksudkan untuk mengekspresikan solidaritas radikal terhadap perlawanan Palestina. Sejak 7 Oktober, perlawanan terhadap kemenangan militer di Gaza sudah tak terhitung jumlahnya, sementara pendudukan Israel terus mengalami kerugian besar akibat mesin perang dan tentara fasisnya. Semoga tahun 2024 adalah tahun di mana kita bisa menyaksikan perlawanan yang membebaskan Palestina, dari sungai ke laut.